SONGKOLO

Alias: SOKKO'
Link Referensi:
https://budaya-indonesia.org/Songkolo-Makassar
https://www.idntimes.com/food/recipe/tiara-motik/resep-songkolo-bagadang-c1c2
https://food.detik.com/info-kuliner/d-2647856/songkolo-bagadang-ketan-hitam-yang-gurih-dari-makassar
https://cookpad.com/id/resep/854211-songkolo-bagadang-ketan-serundeng
Asal: Sulawesi Selatan
Jenis:
- Kecakapan Teknik
- Keterampilan
Kondisi:
- Sedang Berkembang
- Masih Bertahan
Upaya Pelestarian:
- Promosi Langsung, promosi lisan (mulut ke mulut)
- Radio, televisi, film, iklan
- Internet
Pelapor:
- Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto
- Muhammad Roem, S.STP., M.Si.
Kustodian: Dinas Pariwisata Kota Makassar
Guru Budaya/Maestro: Hj. Hania
Songkolo adalah makanan yang terbuat dari beras ketan putih atau hitam yang dikukus sampai matang. Songkolo (Bahasa Makassar) atau Sokko’ (Bahasa BUgis) biasanya disajikan dengan tambahan pelengkap taburan kelapa parut yang telah digoreng.yang disebut serundeng. Lauk pendamping yang khas dari makanan ini adalah ikan asin kering serta telur itik asin serta sambal khas Makassar yang pedas. Bila pelanggan bermaksud untuk mengkonsumsi songkolo bagadang di rumah, maka biasanya setiap porsi songkolo bagadang dibungkus dengan memakai daun pisang yang diikat dengan karet. Istilah yang paling terkenal dari panganan ini adalah Songkolo Bagadang, karena kebiasaan warga yang menyantapnya saat tengah malam atau dini hari sebagai sarapan yang disantap lebih awal.
Membuat songkolo cukup mudah, seperti mengukus ketan biasa pada umumnya. Ketan hitam dicampur sedikit ketan putih kemuduan dikukus dengan santan. Hidangan ini biasanya tidak pernah absen disajikan di acara-acara adat di Sulawesi Selatan. Bahkan untuk acara Maulid Nabi Muhammad SAW, warga biasanya berlomba-lomba membuat Songkolo dengan hiasan beraneka macam.