GANTALA JARANG

Link Referensi:
https://berandasulsel.com/gantala-jarang-kuliner-khas-jeneponto-dari-olahan-daging-kuda/
https://www.dream.co.id/culinary/gantala-jarang-masakan-dari-daging-kuda-khas-jeneponto-2012294.html
https://beritaku.id/pesta-sepi-tanpa-gantala-jarang-hanya-3-ini/
Asal: Sulawesi Selatan
Jenis:
- Kecakapan Teknik
- Keterampilan
Kondisi:
- Sedang Berkembang
- Masih Bertahan
Upaya Pelestarian:
- Promosi Langsung, promosi lisan (mulut ke mulut)
- Radio, televisi, film, iklan
- Internet
Pelapor: DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN JENEPONTO
Kustodian: DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN JENEPONTO
Guru Budaya/Maestro: Haniah
Gantala Jarang adalah makanan tradisional masyarakat Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Makanan khas ini terbuat dari daging kuda. Daging kuda direbus dalam wadah (panci) khusus, biasanya dari potongan drum, dalam waktu yang lama. Daging kuda tersebut hanya direbus dengan hanya menggunakan garam kasar, kemudian diberi bumbu dari akar-akar kayu. Meski tidak dimasak dengan bumbu yang komplet, makanan ini memiliki rasa dan aroma khas. Di kalangan masyarakat Jeneponto, Gantala Jarang merupakan salah satu makanan yang harus ada dalam berbagai acara, misalnya pesta perkawinan. Makananan yang dimasak tanpa campuran rempah itu memiliki rasa dan bau yang khas. Gantala jarang dipercaya sebagai obat anti tetanus dan dapat membangkitkan gairah vitalitas pria dewasa. Makanan itu dulunya hanya dapat dijumpai di acara hajatan maupun pesta adat masyarakat Jeneponto.
Kini, gantala jarang bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional di Jeneponto. Makanan khas ini terbuat dari potongan daging ataupun tulang kuda. Daging dan tulang kuda direbus dalam wadah panci khusus, biasanya dari potongan drum, dalam waktu yang lama. Daging kuda tersebut hanya direbus dengan hanya menggunakan garam kasar, kemudian diberi bumbu dari akar-akar kayu. Meski tidak dimasak dengan bumbu yang komplit, makanan ini memiliki rasa dan aroma khas. dagingnya dapat disimpan untuk beberapa hari bila belum hendak dikonsumsi. Di kalangan masyarakat Jeneponto, Gantala Jarang merupakan salah satu makanan yang harus ada dalam berbagai hajatan, misalnya pesta perkawinan. Dalam pesta-pesta pernikahan tidak akan sah atau ada sesuatu yang kurang jika tamu tidak disuguhi dengan hidangan Gantala Jarang. Konon kalau ada pesta pernikahan tanpa gantala maka pesta tersebut akan sunyi.
Gantala Jarang sangat disukai dan digemari oleh masyarakat Jeneponto yang bermotto Turatea. Dilambangkan dengan patung kuda, maka dari itu masakan khas “Jarang” ini adalah makanan khas Jeneponto. Pada dasarnya warga Jeneponto lebih dominan menyukai daging kuda ketimbang daging sapi, kerbau maupun daging kambing. Jadi tak perlu heran jika masyarakat Jeneponto lebih dikenal dengan gelar pakanre jarang bokka (pemekan daging kuda). Jarang bokka adalah sejenis kuda betina yang sangat gemuk. Kuda tersebut biasanya dijadikan menu untuk menjamu tamu pada acara pesta pernikahan. Khususnya raja tau kaum bangsawan orang Jeneponto yang lebih dikenal dengan sebutan nama Karaeng. Cara membuat gantala ini bisa dibilang cukup simpel dan tidak ribet dibanding jika daging kuda diolah menjadi coto kuda. Resepnya gampang diperoleh tanpa perlu menggunakan rempah seperti kacang. Serai dan bumbu-bumbu masakan lainya hanya dengan bumbu pelengkap. Penyedap rasa yang satu ini mengingat jeneponto adalah penghasil garam terbersar disulawesi selatan. Cukup dengan bumbu garam dan vetsin maka jadilah masakan gantala jarang ini.