KUCING BUSOK RA’AS

Link Referensi: <p style="text-align: justify;">Wawancara : Bapak Yasin</p> <p style="text-align: justify;">Syabana, R, A dan Habibi (2022). BUSOK: Kucing Endemik Kepulauan Ra’as Kabupaten Sumenep. Wiraraja Press</p> <p style="text-align: justify;"><a href="https://regional.kompas.com/read/2021/04/18/060700478/mengenal-kucing-busok-leopard-dari-pulau-raas-madura-dan-upaya-diakui-dunia?page=all">https://regional.kompas.com/read/2021/04/18/060700478/mengenal-kucing-busok-leopard-dari-pulau-raas-madura-dan-upaya-diakui-dunia?page=all</a>.</p> <p style="text-align: justify;"><a href="https://beritajatim.com/ragam/mengenal-si-busok-kucing-asli-madura-yang-diakui-dunia/">https://beritajatim.com/ragam/mengenal-si-busok-kucing-asli-madura-yang-diakui-dunia/</a></p> <p style="text-align: justify;">https://www.sumenepkab.go.id/berita/baca/bupati-sumenep-ajak-masyarakat-lestarikan-kucing-busok-sebagai-potensi-daerah</p> <p style="text-align: justify;"><a href="https://beritajatim.com/ragam/apa-itu-kucing-busok-asal-madura-ternyata-punya-kisah-mistis-dan-misterius/">https://beritajatim.com/ragam/apa-itu-kucing-busok-asal-madura-ternyata-punya-kisah-mistis-dan-misterius/</a></p> <p style="text-align: justify;">Titik Kartitiani. MISTERI kucing busok Asal sumenep (Artikel)</p> <p style="text-align: justify;"><a href="https://www.youtube.com/watch?v=SgyXQHocgkM">https://www.youtube.com/watch?v=SgyXQHocgkM</a></p> <p style="text-align: justify;">https://www.youtube.com/watch?v=IMNQkOIDHs8</p>
Asal: Jawa Timur
Jenis:
Pelapor: Dinas Kebudayaan Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (DISBUDPORAPAR) Pemerintah Kabupaten Sumenep
Kustodian: Dinas Kebudayaan Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (DISBUDPORAPAR) Pemerintah Kabupaten Sumenep
Guru Budaya/Maestro: Dinas Kebudayaan Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (DISBUDPORAPAR) Pemerintah Kabupaten Sumenep
Kucing busok adalah satwa endemik yang hanya ada di Pulau Raas Kabupaten Sumenep. Kucing ini kadang juga disebut sebagai Kucing Ra’as. Secara marfologi bentuk wajah dan postur kucing busok sepintas mirip hewan leopard dan kucing hutan serta lebih besar dari kucing kampung. Bentuk mukanya agak persegi di bagian atas dan agak lancip di bagian dagunya. Hidungnya berukuran sedang dan sedikit melengkung ke bawah di atas kulit hidung, mirip seperti hidung singa. Bentuk telinganya tajam dan agak mencuat ke atas. Warna bulunya abu-abu kebiruan polos. Para pecinta kucing nasional mengenalnya sebagai kucing raas atau kucing madura. Melihat warna bulunya yang halus dan mengkilat seperti perak di ujung bulu, sekilas mirip dengan kucing ras Eropa ternama seperti kucing biru rusia (russian blue) dan kucing bulu pendek inggris (british short hair). Tekstur bulu kucing busok juga lebih tebal dari kucing kampung pada umumnya (https://regional.kompas.com)
Menurut Yulian Susanti, Ketua Cat Fancy Indonesia (CFI), mengatakan kekhasan kucing busok selain warnanya abu-abu polos, bulunya lebih lembut, tebal, dan padat. Bila dibandingkan dengan kucing domestik di daerah panas, kucing busok lebih tebal seperti karpet. “Selain bulu, bentuk ekornya pendek.
Peneliti biologi Ronny Rachman Noor pernah melakukan penelitian fenotipe dan genotipe terhadap kucing busok. Menurut Ronny seperti dikutip dari laporan penelitiannya yang dimuat pada jurnal Lembaga Penelitian dan Pengabdian Mayarakat IPB University, kucing busok merupakan bagian dari ras kucing Asia yang ditandai dengan bentuk ekor yang bengkok di ujungnya (kinky tail). Dalam penelitiannya, Ronny juga menemukan fakta bahwa kucing busok tak hanya berwarna abu-abu saja. Ada juga, yang berbulu cokelat susu di sebagian besar tubuhnya. Warna cokelat lebih pekat juga terdapat pada ujung telinga, ujung hidung, ujung kaki dan ujung ekor, mirip seperti kucing birma (https://regional.kompas.com)
Pada November 2018, tim CFI dan LIPI melakukan ekspedisike asal kucing busok itu di Pulau Raas, Sumenep. Melihat kondisi pulau yang terisolir, besar kemungkinan terjadi inbreeding sehingga bisa memunahkan kucing endemik ini. Ditambah lagi, mulai ada upaya menyilangkan kucing busok dengan kucing ras lain tanpa mempertimbangkan genetiknya. Ekspedisi ini berhasil mengumpulkan 40 ekor sampel kucing untuk diobservasi fenotif dan genotipnya, sekaligus uji DNA. “Kami pakai metode swab untuk mengambil sampel DNA, lebih aman. Diambil epitelnya Kedepannya kami akan menyebutnya sebagai kucing raas untuk mengangkat nama pulau asalnya. Harapannya akan menjadi destinasi wisata nasional maupun internasional sebagai pulau kucing.” (Titik Kartitiani)
Pada tahun 1990an, kucing yang sanggup hidup selama 12 hingga 15 tahun ini pernah menjadi cinderamata atau oleh-oleh untuk tamu istimewa yang melancong ke Madura. Akan tetapi populasi kucing busok yang semakin sedikit membuat Pemerintah Kabupaten Sumenep akhirnya melarang hal tersebut. (https://beritajatim.com). Selain itu, Ajang International Cat Show di Sidoarjo Jawa Timur pada Oktober 2022 memberi momen sejarah bagi kucing ras asli Indonesia bernama busok. Pasalnya, kucing ras asal Pulau Raas, Sumenep, Madura ini resmi mendapat pengakuan dari World Cat Federation, sebagai kucing asli Indonesia.
Pada tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Sumenep mengadakan kontes kucing internasional "Indonesia Bred and Raas Catshow", sebagai rangkaian kegiatan Tahun Kunjungan Wisata (Visit Sumenep 2018). Kontes ini dihadiri oleh ratusan kucing dari berbagai daerah di nusantara.
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, pihaknya sengaja menggelar kontes kucing sejatinya merupakan bagian dari komitmen untuk menjaga kelestarian hewan-hewan langka di Indonesia, terutama dalam menjaga habitat kucing Busok sebagai salah satu hewan kebanggaan masyarakat Kecamatan Raas Kabupaten Sumenep.
Kontes kucing internasional ini menghadirkan Lesley Morgan dari Tasmania-Australia dan Awaludin Ja’far dari Malaysia sebagai juri. Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana dari Cat Fancy Indonesia, Yulia Susanti mengungkapkan, pihaknya sangat bangga dengan Kontes Kucing Internasional “Indonesia Bred and Raas Catshow” yang diadakan di Kabupaten Sumenep. Kontes kucing kali ini benar-benar menampilkan kucing asli Indonesia yakni kucing Busok atau kucing Raas Kabupaten Sumenep, apalagi sambutan pecinta kucing sangat antusias dengan kontes tersebut (https://www.sumenepkab.go.id).
Pada tahun 1990an, kucing busok pernah menjadi cinderamata untuk dihadiahkan kepada tamu istimewa yang berkunjung ke Madura. Namun dengan semakin langkanya keberadaan kucing itu di habitat aslinya, Pemerintah Kabupaten Sumenep pun melarang hal tersebut. Masyarakat Pulau Raas pun melarang warga pendatang untuk membawa pergi kucing busok keluar pulau. Jika hal itu tetap dilakukan maka si kucing wajib dikebiri atau disteril terlebih dulu demi menjaga kemurnian ras kucing tersebut. Upaya untuk menjaga keberadaan kucing ini di habitat aslinya ikut didukung oleh mitos-mitos yang berkembang di masyarakat Pulau Raas, di antaranya, kucing busok dapat mendatangkan nasib baik dan rezeki bagi pemeliharanya. Di samping itu, kucing busok juga dipercaya masyarakat setempat memiliki kemampuan mistis dan bagi siapa saja yang membawanya keluar dari Pulau Raas akan mendatangkan kesialan https://regional.kompas.com. Selain itu, Upaya pelestarian ras kucing Busok juga dibantu oleh mitos-mitos yang berkembang. Karena kelangkaannya, kucing Busok sempat dianggap sebagai hewan gaib. Ia dipercaya dipercaya mengundang rezeki dan nasib baik untuk manusia yang memeliharanya. Berlainan, jika kucing Busok dibawa keluar dari Pulau Raas maka akan mendapatkan kemalangan atau kesialan. Bahkan zaman dulu, dipercaya bahwa seseorang yang membawa kunci Busok ke luar pulau dengan maksud tidak baik, maka kapal tunggangannya akan tenggelam (https://beritajatim.com).
Wawancara dengan Bapak Yasin diperoleh informasi bahwa kucing Busok membawa nasib baik masih sangat relatif, jika pemilik kucing Busok melihat keindahan pada bulu kucing Busok, bisa jadi hal tersebut digolongkan membawa nasib baik karena menambah kebahagiaan bagi pemilik. Pernyataan tentang kucing Busok tidak bisa dibawa ke luar pulau Raas sudah tidak relevan lagi, karena saat ini sudah banyak pecinta kucing di luar pulau Madura yang memiliki kucing Busok sebagai binatang peliharaan (Syabana dan Habibi, 2022).