AMING

Alias: Triton/ alat Musik tiup dari Bia Kerang
Link Referensi: <p><a href="https://travel.detik.com/fototravel/d-2948728/serunya-tari-perang-di-festival-danau-sentani/4">https://travel.detik.com/fototravel/d-2948728/serunya-tari-perang-di-festival-danau-sentani/4</a></p>
Asal: Papua
Jenis: - Musik - Instrumental, Seni Rupa - Dua Dimensi, Seni Rupa - Tiga Dimensi, Upacara Adat - Upacara, Upacara Adat - Ritual, Upacara Adat - Pesta Rakyat
Klasifikasi:
- Terbuka
- Dipegang Teguh
Kondisi:
- Masih Bertahan
- Sudah Berkurang/terancam punah
Upaya Pelestarian:
- Promosi Langsung, promosi lisan (mulut ke mulut)
- Pertunjukan Seni, pameran, peragaan/demonstrasi
- Selebaran, poster, surat kabar, majalah, media luar ruang
- Radio, televisi, film, iklan
- Internet
- Riset
Pelapor: ELVIS S. KABEY, S.Sos
Kustodian: Pemerintah Kabupaten Jayapura
Guru Budaya/Maestro: Origenes Monim, S.T
Aming nama lainnya triton adalah alat music tradisional yang banyak di gunakan oleh Masyarakat Hukum Adat Sentani ketika melakukan tari–tarian di alun–alun istana Ondofolo atau Yoyau pada acara–acara adat. Secara fungsional aming berfungsi sebagai alat musik yang mengundang dan memberitahu atau memanggil untuk memberitahu secara adat bahwa sedang dilakukan tari-tarian di suatu tempat. Bunyi dan suara yang keluar dari aming adalah seperti suatu panggilan ber-ritual untuk setiap warga yang mendengarkan suara tersebut. Seperti gemah suara adzan sebagai panggilan beribadah bagi umat muslim untuk melaksanakan sholat demikianlah fungsi aming dalam tari–tarian secara budaya dan adat Sentani. Aming merupakan panggilan dan pemberitahuan tentang pelaksanaan suatu ritual adat baik berupa tari-taria atau kegiatan budaya lainnya yang melibatkan banyak warga untuk berpartisipasi. Aming sebagai alat music tersebut terbuat dari kerang bia laut besar yang disebut bia triton yang telah diambil isinya dan dikeringkan. Di bunyikan dengan cara di tiup untuk memanggil orang dating berdansa dan menyaksikan tarian yang memuji atau menceritakan tentang sesuatu dalam adat dan keberadaan kampung. Aming di bunyikkan untuk mengawali suatu kegiatan dan mengakhiri suatu kegiatan atau ritual adat perayaan-perayaan.