ANGKLUNG BUHUN

Asal: Banten
Jenis: Musik - Musik - Vokal, Musik - Instrumental
Klasifikasi:
- Terbuka
- Sakral
- Dipegang Teguh
Kondisi: Masih Bertahan
Upaya Pelestarian:
- Promosi Langsung, promosi lisan (mulut ke mulut)
- Pertunjukan Seni, pameran, peragaan/demonstrasi
- Selebaran, poster, surat kabar, majalah, media luar ruang
- Radio, televisi, film, iklan
- Internet
- Riset
Pelapor: WAWAN SUKMARA, SE
Kustodian: MASYARAKAT BADUY
Angklung Buhun ini dalam bahasa sunda berarti “angklung tua” atau “angklung kuno”. Seperti yang dikatakan di atas, Angklung Buhun ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Sehingga bagi masyarakat Baduy, Angklung Buhun ini menjadi salah satu pusaka yang memiliki makna sangat penting di dalamnya.
Kesenian Angklung Buhun ini hanya dimainkan pada acara tertentu saja. Biasanya Angklung Buhun hanya dimainkan sekali dalam satu tahun, yaitu pada saat upacara ngaseuk. Upacara ngaseuk ini merupakan salah satu bagian dari upacara adat saat penanaman padi. Dengan adanya upacara ngaseuk yang diiringi dengan pertunjukan Angklung Buhun ini diharapkan agar proses penanaman padi hingga panen dapat berjalan lancar dan diberi berkah dengan hasil panen melimpah.
Pertunjukan Angklung Buhun ini diawali dengan ritual khusus seperti pembacaan doa dan pemberian sesajen oleh seorang kuncen/ pawang. Dalam pertunjukannya, pemain membuat formasi melingkar. Sambil memainkan alat musiknya, juga diiringi gerakan-gerakan oleh para pemain sambil tetembangan lirih. Di tengah-tengah pemain, seorang kuncen menghadap kemenyan dan sesajen sembari membacakan doa.